8 Bahan Pangan yang Perlu Diwaspadai

1. Singkong (Manihot Utilissima)
Kita semua pasti mengenal tanaman ini , umbinya kaya akan kandungan karbohidrat dan daunnya tinggi vitamin A, kondisi ini menjadikan singkong sangat potensial sebagai alternatif lain sumber kalori bagi tubuh.

Tetapi siapa sangka, varietas singkong jenis Sao Pedro Petro, baik pada umbi maupun daunnya mengandung glikosida cayanogenik. Zat ini dapat menghasilkan asam sianida (HCN) atau senyawa asam biru yang bersifat sangat toksik (beracun).

Umbi dan daun singkong yang mengandung racun biasanya ditandai dengan berasa pahit dan baunya langu.
Perebusan dan perendaman dalam air mengalir dapat mengurangi kandungan racun yang terkandung karena, sifat dari asam sianida larut di dalam air.

Lanjutkan membaca “8 Bahan Pangan yang Perlu Diwaspadai”

Keracunan makanan

Tidak semua makanan aman untuk dikonsumsi, dalam kondisi tertentu makanan bisan menjadi musuh kita yang sangat berbahaya.

Sebuah dilema memang, makanan adalah sumber gizi bagi tubuh agar bisa bertahan hidup. Di sisi lain, jika tidak berhati-hati memilihnya, jenis makanan tertentu bisa bersifat toksik atau beracun bagi tubuh.

Adanya racun yang terdapat di beberapa jenis bahan makanan tidak menjadikan kita jera untuk makan, karena makanan merupakan kebutuhan pokok manusia agar bisa hidup sehat. Dari makananlah kita bisa beraktifitas, berkembang dan menjaga fungsi organ tubuh agar tetap bekerja sesuai fungsinya. Namun perlu diingat, makanan dapat pula mengakibatkan tubuh kita menjadi sakit.

Bahan pangan, baik itu hewani maupun nabati adakalanya secara alamiah sudah mengandung racun seperti asam sianida(HCN) pada singkong atau solanin pada kentang. Faktor lain penyebab keracunan adalah kontaminasi mikroba dan pencemaran senyawa-senyawa beracun seperti mercuri dan logam-logam berat dari besi, timah, tembaga dll.

Adakalanya racun di dalam bahan pangan nampak tidak membahayakan, baik dari warna, aroma, rasa maupun kenampakanya. Maka dari itu, kita harus waspada karenanya, terutama di dalam memilih bahan pangan atau makanan olahan, agar terhindar dari bahaya keracunan tentunya.

Proses Dan Gejala Keracunan Keracunan makanan biasanya terjadi karena masuknya senyawa-senyawa beracun ke dalam tubuh. Sebagian besar kasus, racun ikut tertelan ke dalam tubuh bersamaan dengan makanan yang kita konsumsi.

Gejala yang timbul biasanya ditandai dengan terganggunya sistem pencernaan, seperti mual, muntah dan kolik pada saluran pernafasan. Pada jenis keracunan tertentu, yang di serang adalah sistem syaraf, gejalanya adalah kejang-kejang, otot tegang.

Atau berpengaruh sebaliknya, otot-otot lemas, kurang tenaga (parese) dan lumpuh (paralysis). Pada tingkat keracunan kronis, penderita akan mengalami tubuh kejang, pingsan (coma) dan berakhir dengan kematian.

Kasus kematian pada keracunan makanan biasanya karena hambatan pada saluran pernafasan atau hambatan kerja jantung karena fungsi jantung tidak maksimal, akibat dari senyawa toksik yang ada pada racun bahan pangan.

Kewaspadaan dan kecermatan di dalam memilih, mengolah, menyimpan serta memperlakukan bahan makanan perlu mendapat perhatian serius, terutama untuk anak-anak yang belum bisa menentukan makanannya sendiri.

Ditulis tuk koleksi artikel, dari berbagai sumber. Baik dibaca tuk para santri.